Indikator Belajar
Indikator
belajar adalah ukuran atau tanda-tanda yang menunjukkan tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
Dengan kata lain, indikator belajar menggambarkan perilaku nyata atau hasil
yang dapat diukur dari tujuan pembelajaran.
1. Pengertian Indikator
Belajar
Indikator belajar adalah
rumusan perilaku yang dapat diamati dan diukur untuk menunjukkan ketercapaian
suatu kompetensi dasar (KD). Indikator menjadi penanda bahwa peserta
didik telah memahami dan menguasai suatu materi pelajaran sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Fungsi Indikator Belajar
- Sebagai acuan guru dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian.
- Menjadi pedoman peserta didik untuk
memahami apa yang harus dikuasai.
- Menjadi tolak ukur keberhasilan
pembelajaran di kelas.
- Membantu guru menyusun instrumen
evaluasi yang relevan dan objektif.
3. Ciri-Ciri Indikator Belajar
yang Baik
- Spesifik dan terukur,
menggambarkan hasil belajar yang konkret.
- Relevan dengan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran.
- Dapat diamati,
baik melalui sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
- Mengandung unsur ABCD
(Audience, Behavior, Condition, Degree), yaitu siapa, apa yang dilakukan,
dalam kondisi apa, dan sejauh mana keberhasilannya.
4. Contoh Indikator Belajar
Misalnya pada kompetensi
dasar: "Memahami konsep ekosistem dan hubungan antar komponen di
dalamnya."
Indikator belajarnya bisa berupa:
- Menjelaskan pengertian ekosistem.
- Mengidentifikasi komponen biotik dan
abiotik.
- Menganalisis hubungan antar komponen
ekosistem.
- Menyajikan hasil pengamatan tentang rantai
makanan di lingkungan sekitar.
Taksonomi Bloom
Indikator
belajar menurut Bloom didasarkan pada Taksonomi Bloom, yaitu
klasifikasi tujuan pendidikan yang dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom.
Taksonomi ini membantu guru menyusun indikator belajar sesuai dengan tingkatan
kemampuan berpikir peserta didik, dari yang paling sederhana hingga yang
paling kompleks.
1. Pengertian Menurut Bloom
Menurut Bloom, indikator
belajar adalah perilaku yang dapat diamati dan diukur sebagai bukti
bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran pada tingkat kemampuan
tertentu.
Indikator tersebut dirumuskan berdasarkan domain (ranah) yang terdiri
dari:
- Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
→ berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan berpikir.
- Ranah Afektif (Affective Domain)
→ berkaitan dengan sikap, nilai, dan perasaan.
- Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain)
→ berkaitan dengan keterampilan fisik dan tindakan.
2. Ranah Kognitif dan
Indikator Belajarnya (Revisi Taksonomi Bloom)
Bloom (1956) membaginya
menjadi 6 tingkatan kemampuan berpikir, yang direvisi oleh Anderson &
Krathwohl (2001).
Berikut tingkatannya dan contoh indikator belajar di masing-masing level:
Tingkat Kognitif |
Kata Kerja Operasional
(KKO) |
Contoh Indikator Belajar |
1. Mengingat (Remembering) |
menyebutkan,
mengidentifikasi, mencocokkan |
Siswa dapat menyebutkan
nama-nama planet di tata surya. |
2. Memahami (Understanding) |
menjelaskan, menafsirkan,
merangkum |
Siswa dapat menjelaskan
proses fotosintesis. |
3. Menerapkan (Applying) |
menggunakan, menghitung,
melaksanakan |
Siswa dapat menggunakan
rumus luas segitiga untuk menghitung luas bidang tertentu. |
4. Menganalisis (Analyzing) |
membedakan, menguraikan,
membandingkan |
Siswa dapat menganalisis
perbedaan antara ekosistem hutan dan padang rumput. |
5. Mengevaluasi (Evaluating) |
menilai, mengkritik,
mempertimbangkan |
Siswa dapat menilai
dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan. |
6. Mencipta (Creating) |
merancang, mengembangkan,
menyusun |
Siswa dapat merancang
model sistem tata surya dari bahan bekas. |
3. Ranah Afektif dan Indikator
Belajarnya
Ranah ini berhubungan dengan sikap,
minat, nilai, dan penerimaan terhadap suatu hal.
Tingkatannya meliputi:
- Menerima (Receiving)
– menunjukkan kesediaan memperhatikan.
- Menanggapi (Responding)
– berpartisipasi aktif.
- Menilai (Valuing)
– menunjukkan komitmen terhadap nilai tertentu.
- Mengorganisasi (Organizing)
– menyusun sistem nilai.
- Menghayati (Characterizing)
– menerapkan nilai secara konsisten.
Contoh indikator:
- Siswa menunjukkan antusiasme dalam
berdiskusi kelompok.
- Siswa menghargai perbedaan pendapat
teman.
4. Ranah Psikomotor dan
Indikator Belajarnya
Ranah ini berkaitan dengan keterampilan
motorik dan tindakan nyata.
Contohnya:
- Siswa menyusun alat percobaan
dengan benar.
- Siswa mengoperasikan mikroskop
dengan prosedur yang tepat.
- Siswa mendemonstrasikan cara
menanam bibit dengan benar.
Kesimpulan
Indikator belajar menurut
Bloom:
- Disusun berdasarkan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor.
- Menggambarkan tahapan berpikir dari
rendah ke tinggi.
- Digunakan untuk mengukur capaian
pembelajaran secara menyeluruh — pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar